Minggu, 20 Juli 2008

Silsilah Yesus Kristus Seperti Tercantum dalam Matius 1:1-17

Injil Matius ditulis dengan pikiran utama adalah orang Yahudi. Hal ini terjadi karena tujuan utama Matius ingin membuktikan bahwa Yesus Kristus adalah benar-benar Mesias yang dijanjikan Allah. Jadi satu cara untuk membuktikannya adalah dengan menyusut silsilah Yesus. Silsilah yang titulis oleh Matius menunjukkan bahwa Yesus datang dari garis keturunan Abraham dan Daud sebagai penggenapan Perjanjian Allah kepada Abraham dan Daud (the Abrahamic dan Davidic covenants). Maka untuk mempermudah ingatan, Matius memperkenalkan silsilah tersebut dengan pembagian tiga periode yang tiap periode terdiri dari 14 keturunan (generation). (1) Periode Patriakh: yaitu mulai dari Abraham hingga Daud, (2) Periode Monarkh: yaitu mulai dari Salomo hingga pembuangan orang Israel ke Babilon, dan (3) Periode Setelah Pembuangan: yaitu mulai dari pembebasan oleh Persia hingga Yusuf. Matius menyusut garis keturuan Yesus Kristus melalui Yusuf kembali pada Daud dan Abraham.

Silsilah Kristus yang ditulis Matius memberitahukan bahwa Yesus adalah anak Abraham, dan Daud. Hal ini sangat berarti karena inilah yang dinubuatkan dalam Perjanjian Lama bahwa Mesias harus dari keturunan Abraham (Kej 13:15 ref, Gal 3:16, Yoh 8:56) dan Daud (2 Samuel 7:12-13).

Hal yang sangat perlu kita perhatikan dalam silsilah Yesus Kristus adalah tercantumnya nama dua orang perempuan (Mat 1:5). Munurut kebiasaannya hanya laki-laki yang lanyak dimasukkan dalam silsilah tetapi kita menemukan nama dua perempuan yaitu Rahab (Yos 2) dan Rut (Rut 1-4). Yang lebih penting lagi adalah bahwa mereka ini bukan orang Yahudi. Rahab adalah pelacur dari Yerikho dan Rut adalah perembuan Moab. Kenapa diberikan kehormatan yang demikan kepada mereka? Bukankah hal ini memberikan pengajaran yang sangat penting bahwa kemurahan Allah diberikan bukan hanya pada orang Yahudi tetapi juga bagi bangsa lain [Gentiles] (Gal 3:28-29)? Karena kasih karunia Allah melalui iman, Rahab diselamatkan dan kemudian menikah dengan Salmon cucu dari Yehuda. Hasil pernikah mereka, maka lahirlah Boas yang menikah dengan Rut, perempuan Moab itu, yang kemudian melahirkan Obed, ayah dari Isai dan Isai memperanakkan Daud, raja Israel. Kita bersyukur pada Allah karena Dia tidak mengganggap kita orang-orang yang di luar Israel sebagai orang asing tetapi memberikan kasih karuniaNya.

Sebelum kita melanjutkannya, ada masalah penting yang harus kita selesaikan. Allah telah berjanji bahwa Mesias akan datang dari keturunan Daud dan akan duduk pada takhtanya (2 Sam 7:12, Yes 9:7). Tetapi dalam Yeremiah 36:30 (ref. Yer 22:30), Allah memberikan kutuk pada Yoyakim: “Ia tidak akan mempunyai keturunan yang akan duduk di atas takhta Daud.” Kita membaca dalam Matius 1:11 bahwa Yusuf adalah dari garis keturunan Konya, anak Yoyakim (Yer 22:24), raja yang terkutuk itu. Pertanyaannya adalah “Bagaimanakah Yesus tergolong dalam silsilah Yusuf, namun tidak bertentangan dengan kutukan Allah yang diberikan kepada Yoyakim? Jawabannya terletak pada mujizat kelahiran Yesus Kristus dari anak Dara Maria. Allah tidak menentang kutuk yang diberikanNya pada Yoyakim karena Yesus tidak dilahirkan dari Yusuf tetapi dari Maria. Silsilah yang ditulis Matius adalah garis keturunan menurut Yusuf, sementara apa yang ditulis oleh Lukas adalah menurut Maria. Jadi Allah tetap memegang firmanNya untuk kedua catatan tersebut (1) Janji kepada Daud sudah digenapi karena Yesus lahir dari Anak Daud dalam silsilah Maria yang diusut kembali kepada Natan; (2) dalam waktu yang sama kutuk yang diberikan pada Yoyakim tetap sebagaimana adanya karena Yesus bukan dan tidak menjadi keturunan Konya secara jasmaniah karena mujizat kelahiranNya.

Tidak ada komentar: