Selasa, 16 Desember 2008

Mujizat Yesus Yang Pertama di Kana (Yohanes 2:1-12)

Di daerah Kana Galilea, kota tetangga Nazaret, Yesus melakukan mujizat yang pertama pada suatu pernikahan. Ketika tuan pesta itu kehabisan anggur, Maria meminta bantuan Yesus. Tetapi Yesus menjawab Maria dan berkata, “Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba” (Yoh 2:4). Apakah yang dimaksud Yesus dengan “saat-Ku” dalam ayat ini? Dari 26 kali kata “saat” atau “waktu” digunakan dalam Injil Yohanes, sebanyak 9 kali menunjukkan pada "waktu atau saat Yesus" (2:4; 7:30; 8:20; 12:23, 27; 13:1; 16:32, 17:1).
Kata “waktu atau saat” diuraikan dengan berbagai cara seperti “saat-Ku” (2:4), “saatnya” (5:28, 12:23, 16:32, 17:1), “saat-Nya” (7:30), dan “saat ini” (12:27). Kata sandang tertentu (definite article), kata benda milik dan kata penunjuk menandakan bahwa “waktu atau saat” adalah (1) batas waktu tertentu dan (2) berhubungan dengan diri Kristus. Kapankah itu terjadi? Apa yang terjadi jikalau hal itu datang? Apa yang Yesus katakan, “Saat-Ku belum tiba”? Dia sangat jelas berbicara tentang hal yang akan datang. Dengan penekanan tentang “saat,” Yesus juga berkata saat-Ku sudah tiba untuk pertama kalinya dalam Yohanes 12:23, “Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan.” Mulai saat itu, Yesus dengan konsisten menunjuk pada “waktu” sebagai yang sudah tiba. Sangat penting dicatat bahwa perkataan ini disampaikan Yesus pada permulaan minggu kesengsaraanNya. Dengan jelas, Yesus melihat saatNya adalah sebagai saat penderitaan yang memimpin pada kematianNya di kayu salib, penguburan dan kebangkitanNya. Hanya pada permulaan penderitaan Yesus Kristus, Dia sepenuhnya menyatakan IdentitasNya sebagai Mesias seperti yang tunjukkannya dengan “memasuki kota Yerusalem” dalam Matius 21:1-9, Markus 11:1-10, Lukas 19:29-40, Yohanes 12:12-19. Jadi ketika Yesus berkata kepada Maria bahwa saatNya belum tiba, Dia mencoba mengatakan bahwa pernyataan wahyu ke-Mesiasan-Nya tidak diputuskan oleh manusia (ref. Markus 1:44), tidak juga oleh Setan (demons) (ref. Markus 1:24-25, 34; Lukas 4:34-35), tetapi oleh Allah sendiri (ref. Mat 16:16-17). Maria pada pesta perkawinan di Kana melampaui batas kelayakannya dengan meminta Yesus melakukan suatu tanda atau mujizat. Tetapi Yesus dalam ketaatanNya menghargai permintaan Maria.

Dengan menjadikan air menjadi anggur apakah Yesus mengajarkan di sini bahwa minim anggur itu diperbolehkan? Pdt Dr. Timothy Tow memberikan tanggapan pada bagian firman Tuhan ini. Pada judul artikel “Anggur kehidupan bukan whisky kematian” – dia menuliskan, “Oleh karena Yesus membuat anggur di Kana Galilea, kelompok orang-orang Kristen tertentu mengartikan hal ini sebagai izin untuk minum anggur dan minum-minum Alkohol pada makan malam pernikahan mereka seperti “Yam Sengs.” Ini benar-benar salah paham dan salah menerapkan kebenaran firman Allah. Anggur yang dibuat Yesus, menurut Kamus Alkitab Hastings, anggur ini sama halnya dengan anggur orang Ibrani yang mengandung alkohol ringan. Hal ini disetujui oleh Dr. R.L Harris dalam sebuah Artikel pada “The Bible Today” dimana dia menunjukkan perbedaan besar kadar alkohol pada anggur yang demikian dengan whisky dan brandy sekarang ini. Dr. Buswell secara humor mengamati bahwa jenis ‘Yam Seng’ sekarang ini adalah sejenis alkohol seperti ‘gosohol’ yang dapat digunakan sebagai bahan bakar sepeda motor. Dia juga menambahkan, ‘perut kita bukanlah sejenis mesin.’

“Namun demikian, anggur Palistina yang dipakai pada perjamuan makan orang Ibrani memiliki kadar alkohol ringan. Anggur Saron dicampur dengan dua bagian air untuk lebih ringan dari yang lainnya. Dengan anggur yang lain, perbandingan ukurannya adalah satu bagian anggur dan tiga bagian air.

“Bahaya anggur untuk membuat seseorang mabuk diingatkan oleh raja Salomo (baca Amsal 23:29-35). Oleh karena itu, alangkah baiknya bagi orang Kristen untuk menjauhkan diri dari minuman beralkohol. Marilah kita menjadi seorang yang tidak minum alkohol!” (The Gospel of Life, 13).

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Excellent egxesis on the life of Christ which explains almost all difficulties.