Sabtu, 20 Desember 2008

Pelayanan Pembaptisan Kristus (Yohanes 3:22-24)

Di sini, kita menemukan Yesus juga melakukan pekerjaan baptisan. Yohanes 4:2 menjelaskan bahwa Yesus tidak secara pribadi membaptis tetapi memberikan tugas tersebut pada murid-murid-Nya. Baptisan Kristus ini mungkin menandakan pergantian dari baptisan Yohanes menjadi baptisan Kristen. Adalah fakta bahwa Yesus tidak membaptis tetapi memberikan tugas tersebut pada murid-murid-Nya, hal ini menyatakan bahwa Dia lebih besar dari Yohanes pembaptis. Dengan kata lain, Yohanes pembatis merupakan murid Yesus Kristus sama halnya dengan murid-murid Yesus lainnya yang membaptis di bawah pengawasanNya. Dengan membaptis mereka yang datang pada Yesus, Dia menunjukkan bahwa baptisan air sangat penting. Namun demikian perlu dicatat bahwa baptisan air sangat penting untuk membuktikan ketaatan seorang percaya tetapi bukan untuk keselamatan. Baptisan tidak menyelamatkan. Air tidak memiliki kuasa khusus. Air melambangkan kuasa penyucian Firman Allah (Yoh 15:3) dan Darah Kristus (1 Yoh 1:7). Kuasa ada dalam Firman dan Darah Kristus. Baptisan Air merupakan sarana dari luar yang menunjukkan hal yang telah mengambil tempat internal yaitu pembaharuan, pembenaran, pengudusan, dll. Hal ini merupakan tanda dari luar akan kasih karunia Allah yang telah dialamai di dalam diri seseorang.

Ada kelompok baptis (kelompok gereja Baptis) yang memakai ayat ini sebagai salah satu bukti teks untuk membuktikan pola selam merupkan satu-satunya baptisan air benar. Dalam Yohanes 3:23, dinyatakan bahwa Yohanes membaptis di Ainon, “Sebab di situ banyak air.” Maka mereka menyimpulkan bahwa baptisan tersebut pasti dengan baptisan selam karena Yohanes melayani di suatu tempat di mana ditemukan banyak air. Meskipun ada kemungkinan Yohanes melakukan baptisan selam dalam pelayanan baptisan, namun pernyataan “banyak air” tidaklah kesimpulan yang mutlak. “Ada banyak air,” tetapi apakah hal ini harus diartikan bahwa Yohanes memakai air tersebut sebagai tempat selam? Buswell berkomentar, “Penekanan khusus terkadang ditempatkan pada frase “banyak air” seperti terjadi dalam Yohanes 3:23, … Kenyataannya adalah, kata yang diterjemahkan “banyak air” secara harfiah berarti “beberapa air (many waters).” Dalam area geografi seperti Ainon, ada banyak sumber-sumber air, tetapi tidak ada sungai atau kolam air yang cukup untuk dipakai sebagai tempat selam. Yohanes dan murid-muridnya dapat membaptis banyak orang pada sumber air yang berbeda-beda, tetapi selam tidak termasuk” (Theology, 2:247). John Calvin dengan hikmat berkata, “Dari kata-kata ini, kita boleh menyimpulkan bahwa Yohanes dan Kristus bisa saja melaksanakan baptisan dengan menyelamkan seluruh tubuh ke dalam air yang disediakan. Itu sesuai dengan kebenaran rohani dan dengan pernyataan Allah; meskipun kita tidak seharusnya memberikan diri kita pada upacara pelaksanaan yang nampak (outward rite)” (John, 111). Jadi haruskah kita menggunakan air yang banyak atau air yang sedikit dalam baptisan? Dr John Sung menjawab, “Iman yang banyak menggunkan sedikit air, iman yang sedikit menggunakan banyak air.” Rev Dr. Timothy Tow, dalam semangat Calvin mengatakan “Air banyak atau sedikit, Injil adalah yang terbaik.”

Hal yang sama diaplikasikan pada baptisan Yesus. Dalam Markus 1:10 Yesus dijelaskan, “keluar dari air” [coming up out of the water]. Jadi kelompok baptis berargumentasi bahwa Yesus pasti diselam karena cara Dia keluar dari air. Mereka mengatakan bahwa Yesus pasti diselamkan sebelum Dia keluar dari air. Meskipun hal ini memiliki skenerio yang mungkin tentang apa yang terjadi, tetapi sekali lagi, hal ini bukanlah mutlak. Buswell menyarankan skenerio yang lain, “Sering didebatkan bahwa dalam penguraian-penguraian Perjanjian Baru tentang baptisan, ada kesempatan tertentu di mana “turun ke dalam air” dan “keluar dari air” dipakai. Hal ini benar, tetapi dalam kejadian tertentu tindakan baptisan merupakan suatu tindakan yang berbeda setelah turun ke dalam air dan sebelum keluar dari air. Tidak pernah diartikan bahwa tindakan baptisan itu sendiri diuraikan sebagai turun ke dan keluar dari air.

“Dalam situasi air di tempat terbuka, di sungai atau danau, seseorang sangat susah untuk mencuci tangan pada pinggiran sungai tanpa melangkahkan kaki ke dalam air tersebut. Di daerah yang orang-orang mengenakan sandal, umumnya tindakan yang dilakukan adalah melangkah masuk ke dalam air untuk mendapatkan baptisan dan kemudian melangkah keluar dari air setelah baptisan dilakukan. Dalam baptisan Yesus, tidak diberitahukan juga bahwa Yesus melangkah masuk ke dalam air. Matius mengatakan bahwa, “Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air” (Matius 3:16). Markus mengatakan bahwa Yesus “dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes. Pada saat itu Ia keluar dari air, Ia melihat….” (Markus 1:9-10). Lukas dan Yohanes tidak memberitahukan keluar dari air. Jadi jelas, “baptisan” dan “keluar dari air” merupakan dua kegiatan yang berbeda dan terpisah. Turun ke dalam air adalah tindakan yang pertama dan keluar dari air adalah yang keuda.

“Arus air sungai Yordan kadang-kadang sangat kuat. Teman-teman kami mencoba untuk diselamkan di sungai Yordan di tempat di mana Yohanes membaptis, memberikan laporan bahwa mereka dalam keadaan bahaya karena air yang begitu kuat. Dalam segala kemungkinannya, seseorang yang dibaptis Yohanes, hanya melangkah ke pinggiran sungai; jadi Yohanes mengambil air dengan tangannya, atau mengambil air dengan alat tertentu; dan Yohanes membaptis dengan percikan atau menumpahkan air ke atas kepala dan kemudian orang yang dibaptis tersebut keluar dari air” (Theology, 2:247).

Adalah sesuatu yang keliru jika ayat-ayat diatas dipergunakan sebagai teks kunci untuk menentukan apakah pola baptisan Alkitabiah; percikan atau selam karena yang sebenarnya ayat-ayat itu lebih menjelaskan apa yang telah terjadi (descriptive), daripada memerintahkan apa yang harus dilakukan (prescriptive). Sebagai Alkitab Presbyterian, kita lebih condong pada percikan berdasarkan konsep penyucian Alkitabiah (ref. Kisah 2:38, Ibrani 10:22). Namun dalam hal ini juga, kita tidak memiliki masalah dengan teman-teman Baptis yang melakukan selam. Selagi air dipergunakan dalam baptisan, banyaknya air yang dipergunakan bukanlah suatu pertentangan di antara orang-orang percaya. Penjelasan yang lebih sempurna pada pola baptisan diberikan dalam buku tulisan Buswell Theology 2:241-66.

Tidak ada komentar: