Sabtu, 20 Desember 2008

Yesus Mengajar Nikodemus tentang Kelahiran Kembali (Yohanes 2:23-3:21)

Sebelum seseorang dapat masuk ke dalam kerajaan Allah, ia harus “dilahirkan kambali.” Nikodemus salah mengartikan arti lahir kembali. Ia mengira bahwa menjadi lahir baru artinya masuk kembali ke dalam kandungan ibunyaa dan dilahirkan kembali secara jasmani untuk kedua kalinya. Sebagai seorang Farisi – seorang Doktor Teologi – Nikodemus sudah seharusnya tahu apa yang Yesus maksudkan ketika Dia berkata, “Kamu harus dilahirkan kembali.” Konsep “dilahirkan kembali” bukanlah sesuatu yang baru. Umur konsep ini sama dengan umur Perjanjian Lama. Kata “kembali” dalam kalimat tersebut dapat juga diterjemahkan sebagai “dari atas” (lihat Yoh 3:31; 19:11, 23). Menjadi penduduk kerajaan Allah, seseorang harus dilahirkan dari sorga, yaitu dilahirkan secara rohani. Yesus menjelaskan, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah” (Yoh 3:5). Frase “dari air dan Roh” harus diartikan secara menyeluruh; yang satu menjelaskan yang lain. Air menunjuk pada pembaharuan air Roh Kudus yang menyucikan hati dari dosa. Titus 3:5 memberikan penjelasan, “Bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus.”

Sebagai seorang Farisi, Nikodemus selalu berpikir bahwa keselamatan datang dengan cara memelihara hukum Taurat dan melakukan perbuatan baik. Namun apa yang diketahui oleh Nikodemus tentang keselamatan bertentangan dengan apa yang diajarkan dalam firman Allah. Seseorang yang telah diselamatkan didiami oleh Roh Kudus. Roh kudus diam di dalam diri setiap orang percaya sejak ia pertama sekali mengakui Yesus Kritus sebagai Tuhan dan juruselamatnya. Inilah pekerjaan Allah dalam diri orang percaya. “Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. … Kamu harus dilahirkan kembali. … lahir dari Roh” (Yoh 3:6-8).

Rasul Paulus memberikan eksposisi yang jelas tentang apa artinya dilahirkan dari Roh. Ia berkata, “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut. Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh. Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya. Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah. Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus. Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran. Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu. Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging. Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup. Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: “ya Abba, ya Bapa!” Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah” (Roma 8:1-16).

Dalam bagian firman Tuhan yang lain Paulus juga memberikan kesimpulan ini, “iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus” (Roma 10:17) dan Yesus memberitakan Kabar Baik Keselamatan pada Nikodemus. Yesus berkata, “Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal” (Yoh 3:14). Yesus secara tidak langsung menunjuk pada kematian-Nya di kayu salib. Pada kayu salib yang kejam itu, Yesus dijadikan sebagai kutuk bagi kita. Dia adalah pengganti kita, dan menanggung penghukuman atas dosa-dosa kita. Dia mengambil tempat kita dan melakukan segala sesuatu yang perlu dilakukan untuk menebus kita. Sekarang hanya tinggal masalah percaya, jika kita ingin diselamatkan kita harus percaya pada Yesus.

Sebelum kita lanjutkan, tafsiran hyper-Calvinisme pada Yoh 3:16 harus diperbaiki. Hyper-Calvinis seperti John Gill dan John Owen percaya bahwa “dunia” dalam Yoh 3:16 hanya berarti “dunia orang yang dipilih.” Bagi mereka, “dunia” tidak berarti semua manusia di bumi ini dimasa lampau, sekarang dan yang akan datang. Mereka menolak bahwa Allah dengan cuma-cuma dan sungguh-sungguh menawarkan Injil pada semua orang tanpa ada pengecualian. Penjelasan Yohanes Calvin sendiri akan menyelesaikan perdebatan tentang pengertian Calvinis yang benar tentang istilah “dunia” (kosmos) dalam Yohanes 3:16. Calvin memberikan komentar, “Hal yang sangat menonjol dan jelas mengenai iman adalah bahwa iman menyelamatkan kita dari penghakiman yang kekal. Karena Dia khusus ingin mengatakan bahwa meskipun kita nampaknya telah dilahirkan untuk mati, tetapi jaminan penyelamatan ditawarkan pada kita oleh iman dalam Kristus supaya kita tidak perlu takut akan kematian yang menakutkan. Dan Dia memakai istilah umum, untuk mengundang semua orang dalam kehidpuan tanpa diskriminasi dan memutuskan segala alasan dari orang-orang tidak percaya. Hal seperti ini sangat penting dalam istilah “dunia” yang Dia sudah pergunakan sebelumnya. Meskipun tidak ada di dunia yang pantas menerima kemurahan Allah, namun demikian Allah menunjukkan kemurahanNya pada semua dunia ketika Dia memanggil semua orang tanpa kecuali untuk percaya pada Kristus, yang sesungguhnya menjadi kunci mendapatkan hidup yang kekal” (The Gospel According to St. John 1-10, trans T H L Parker [Grand Rapids: Wm B Eerdmans, 1993 reprint], 74). Yohanes Calvin dengan jelas percaya pada penawaran yang Cuma-Cuma akan Injil pada setiap orang dalam dunia yang dipilih atau tidak dipilih (world elect or non-elect).

Tidak ada komentar: