Selasa, 16 Desember 2008

Paskah Pertama dan Yesus Menyucikan Bait Allah yang Pertama Kali (Yohanes 2:13-22)

Paskah merupakan perayaan agama nasional orang Yahudi. Ini merupakan perayaan yang ditetapkan Allah dan memerintahkan orang Israel untuk mengingat masa Keluaran dari Mesir dengan merayakan Paskah satu kali dalam setahun (Kel 12). Perayaan Paskah dirayakan pada hari ke-14 bulan Nisan. Setiap laki-laki orang Yahudi yang berumur 12 tahun ke atas harus ikut berpartisipasi dalam perayaan peringatan ini di Yerusalem. Kita juga melihat bagaimana Yesus ikut berpartisipasi dalam perayaan Paskah sejak umur 12 tahun. Dia tidak pernah gagal memeliharanya termasuk pada masa pelayananNya – masa yang paling sibuk dalam hidupNya. Hal ini dilakukan untuk menggenapi segala sesuatu dalam kebenaran – yaitu memelihara setiap aspek seremonial atau upacara hukum Taurat bagi keselamatan kita.

Bait Allah di Yerusalem pada dasarnya dimaksudkan sebagai tempat menyembah Allah, namun hal ini telah berubah menjadi pasar. Para imam-imam yang menyeleweng telah mengubah Bait Allah menjadi tempat belanja. Seperti Yesus katakan bahwa mereka telah mengubah rumah BapaNya menjadi tempat business. Para imam dan pebisnis bekerja bersama-sama secara rahasia. Para imam hanya menerima binatang (domba, lembu, dll) untuk dipersembahkan di Bait Allah jikalau binatang itu dibeli disekitar Bait Allah. Tetapi hukum Perjanjian Lama memberikan izin pada orang Yahudi yang miskin mempersembahkan sepasang burung merpati (Imamat 12:8 ref. Lukas 2:24) untuk menggantikan domba atau lembu jantan yang sepatutnya, yang bisa digolongkan sebagai benda mahal. Tetapi, daripada menjual burung merpati seperti ini dengan murah, mereka menaikkan harganya menjadi sangat mahal. Para penyembah juga dimanfaatkan oleh para penukar uang. Para imam juga hanya menerima mata uang Yahudi. Mata uang lain tidak bisa dipergunakan. Oleh karena itu, para imam memberikan izin pada penukar uang tertentu untuk menukarkan mata uang asing dengan mata uang yang diterima di Bait Allah. Ongkos yang tinggi dikenakan pada setiap transaksi. Semua para pedagang dan penukar uang ini harus memberikan komisi kepada para imam.

Kita bisa membayangkan keributan dan kesibukan yang terjadi di Bait Allah. Halaman Bait Allah pasti sudah menjadi sangat kotor dengan kotoran binatang-binatang. Proses tawar menawar antara penjual dan pembeli telah membuat Bait Allah tidak layak sebagai tempat beribadah. Menurut Alfred Edersheim, “Semua kegiatan, penukaran uang, penjual merpati dan pasar domba dan lembu pada hakekatnya dan lingkungannya merupakan suatu kekejian” (The Life and Times of Jesus the Messiah [Grand Rapids: Wm B Eerdmans, 1971], Bagaimana Yesus tidak bertindak sesuatu melihat keadaan sedemikian?

Kemarahan kudus Yesus, Anak Tunggal Allah memiliki hak mutlak untuk menyucikan Rumah BapaNya dari segala kekotoran yang menguasai RumahNya. Dia mengambil satu cambuk yang Ia temukan di Bait Allah dan mengusir keluar semua para pedagang yang jahat termasuk semua binatang-binatang yang ada di Bait Allah. Yesus menghamburkan uang para penukar uang dan memutar balikkan meja penukar uang. Apa yang Yesus ajarkan di sini.

Dalam menyucikan Bait Allah dengan semangat besar, Yesus menggenapi nubuat mesianik Mazmur 69:11. Apa yang dilakukan Yesus dalam Bait Allah telah diramalkan dalam Maleakhi 3:2-3, “Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.”

Hanya Mesiaslah yang memiliki kuasa yang melampaui kuasa dari Imam Besar dan menempatkan Bait Allah pada fungsinya. Oleh karena itu orang Yahudi menuntut suatu tanda dari Yesus untuk mengabsahkan ke-Mesiasan-Nya. Mereka meminta pekerjaan mujizat. Namun tidak ada tanda yang diberikan kepada orang-orang yang tidak percaya tetapi tanda kebangkitan. Yesus berkata, “Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali…. Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri” (Yoh 2:19-21). Kebangkitan-Nya tiga hari setelah penyaliban-Nya akan menjadi tanda yang paling pasti bahwa Dia adalah Mesias. Tetapi mereka semua buta terhadap arti rohani yang dikatakan Yesus. Mereka menganggap bahwa Yesus membicarakan gedung Bait Allah yang sesungguhnya yang telah dibangun kembali selama 46 tahun dan masih dalam proses pembangunan. Herodes mulai membangunnya pada tahun ke 18 masa pemerintahannya yaitu tahun 20 SM. Ini sesuai dengan tahun 27 M sebagai tahun pertama pelayanan Kristus Yesus.

Tidak ada komentar: